BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mineral merupakan zat padat yang terbentuk secara alamiah bersifat anorganik dengan susunan kimia tertentu. Bahkan pada hasil penelitian sekarang ada istilah mineral bahan baker “fuel mineral” yangterdiri dari minyak bumi, gas, dan batu bara.
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Praktikum ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan kepada para praktikan mengenai jenis-jenis mineral, baik itu dari segi nama mineral, warna mineral, rumus kimia, skala mohs maupun berat jenis dari mineral yang dideskripsikan dalam suatu pendeskripsian
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum deskripsi Batuan adalah sebagai berikut :
1. Praktikan mampu mengenal jenis jenis mineral
2. Praktikan mengidentifikasi bangun kristal dari suatu mineral
3. Praktikan mampu mengklasifikasikan dan mengartikan mineral dan mineralogi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mineral
Mineral merupakan zat padat yang terbentuk secara alamiah bersifat anorganik dengan susunan kimia tertentu. Bahkan pada hasil penelitian sekarang ada istilah mineral bahan baker “fuel mineral” yangterdiri dari minyak bumi, gas, dan batu bara.
Proses pembentukan bahan galian logam maupun bukan logam dialam melalui berbagai cara, antara lain :
Akibat Kristalisasi magma
Sublimasi
Metasomatisme Kontak
Proses Hidrotermal
Sedimentasi
Penguapan atau Evaporsi
Oksidasi da pengayakan supergeron
Akibat metamorfisme
Mineral mempunyai komposisi unsur kimia yang membentuk ikatan logam, ikatan kovalen, ikatan ion, dan ikatan Van Der Waals, sehingga dapat membentuk mineral non logam, mineral logam, mineral semi logam dan mineral radioaktif.
Kekerasan mineral digaolongkan kedalam skala mohs yang ditandai dengan angka 1 – 10 pada skala mohs, contohnya :
Kekerasan | Nama Mineral | Unsur/Senyawa Kimia | Alat Penguji |
1 | Talc (Talk) | Hydrat Magnesium Silikat | Dapat dihancurkan kuku |
2 | Gypsum (Gipsum) | Hydrat Kalsium Fosfat | Dapat ditoreh kuku |
3 | Calcite (Kalsit) | Kalsium Karbonat | Tergores koin perunggu |
4 | Fluorspar (Fluorit) | Kalsium Flour | Tergores paku besi, kaca |
5 | Apatite (Apatit) | Kalsium Fosfat | Tergores pisau saku |
6 | Feldspar/Ortoklas | Alkali Silikat | dapat ditoreh kwarsa |
7 | Quartz (Kuarsa) | Silika | Dapt digores kikir baja |
8 | Topaz | Alumina Silikat | Tergores amplas |
9 | Corondum | Alumina |
|
10 | Diamond (Intan) | Karbon |
|
Hubungan keterdapatan mineral dengan keterjadian mineral yaitu :
Mineral dapat terjadi dikerak bumi dan atau permukaan bumi oleh proses endogen dan proses eksogen.
Mineral dapat terjadi dan terdapat secara insigenetic pada saat pembetukannya.
Mineral dapat berpindah tempat dari tempat asal singenetik pembentukannya.
Mineral dapat terjadi dan atau di permukaan bumi secara epigenetic.
Mineral yang terbentuk secara epigenetic dan singenetik dapat berpindah dari asal tempat pembentukannya
2.2 Mineralogi
Mineralogi secara umum adalah salah satu dari cabang - cabang ilmu geologi yang membahas mineral baik unsur maupun ataupun senyawa kimia yang terbentuk di alam secara alamiah dan berkelanjutan.
Kelompok utama mineral yang lain adalah sulfide-sulfida. Ini merupakan gabungan unsur sulfur. Salah satu persenyawaan ini adalah galena. Kebanyakan unsur kimia dalam kerak bumi terdapat sebagai campuran dengan unsur yang lain. Tetapi ada beberapa unsur yang tidak terdapat sebagai campuran dan disebut sebagai logam dasar diantaranya ada;ah emas, perak dan platina.
Pengenalan mineral biasanya didasarkan pada perpaduan bebrapa sifat seperti warna, cara belah dsb. Sejumlah besar mineral terdiri dari gabungan berbagai unsur dengan nsur oksigen, sehingga disebut kelompok mineral oksida. Salah satu mineral oksida yng peling sering ditemukan adalah kwarsa. Air juga merupakan mineral dengan rumus kimia H2O dan satu-satunya mineral cair yang terdapat dalam kerak bumi
Mineralogy secara detal adalah ilmu pengetahuan geologi yang mendeskripsikan mineral secara sistematik diantaranya origin materi mineral, komposisi mineral, jenis mineral, nama mineral, karakteristik sifat-sifat mineral, struktur kristal mineral, klasifikasi mineral.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Mendeskripsikan 12 buah mineral dari nomor mineral , warna mineral, kilap , kekerasan , pecahan , belahan , ketahanan , gores , komposisi , nama mineral , dan golongan mineral.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan tugas yang diberikan dapat dideskripsikan sebagai berikut :
No Mineral : -
Warna : Putih
Kilap : Tanah
Kekerasan : 2,5 - 5
Pecahan : Tidak beraturan
Belahan : Tidak sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Putih
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : -
Warna : Hitam
Kilap : Logam
Kekerasan : 6 - 7
Pecahan : Bergerigi
Belahan : Tidak sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : -
Warna : Cokelat tua
Kilap : Tanah
Kekerasan : 2,5 - 5
Pecahan : Tidak beraturan
Belahan : Tidak sempurna
Ketahahan : Britle
Gores : Merah
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : -
Warna : Hijau
Kilap : Non Logam
Kekerasan : 2,5 - 5
Pecahan : Tidak beraturan
Belahan : Tidak sempurna
Gores : Hijau
Ketahanan : Britle
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 14
Warna : Merah
Kilap : Lemak
Kekerasan : 6 - 7
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Merah
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 06
Warna : Putih
Kilap : Kaca
Kekerasan : 2,5 - 5
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Sektil
Gores : Putih
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 97
Warna : Putih
Kilap : Tanah
Kekerasan : 2,5 - 5
Pecahan : Tidak beraturan
Belahan : Tidak sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Putih
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 06
Warna : Abu kecoklatan
Kilap : Tanah
Kekerasan : 5 - 6
Pecahan : Bergerigi
Belahan : Tidak sempurna
Ketahanan : Britle
Gores : Hitam
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 96
Warna : Abu kecoklatan
Kilap : Logam
Kekerasan : 5 - 6
Pecahan : Tidak beraturan
Belahan : Tidak sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 22
Warna : Kuning keemasan
Kilap : Logam
Kekerasan : 5 - 6
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Maleable
Gores : Hitam
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : 09
Warna : Putih
Kilap : Kaca
Kekerasan : 5 - 6
Pecahan : Konkoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Sektil
Gores : Putih
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
No Mineral : -
Warna : Hitam
Kilap : Logam
Kekerasan : 2,5 - 5
Pecahan : Menyerat
Belahan : Tidak beraturan
Ketahanan : Maleable
Gores : Merah
Komposisi : -
Nama Mineral : -
Golongan : -
BAB IV
ANALISA
Kristal dapat dideskripsikan berdasarkan kepada beberapa hal deskripsi, diantaranya dalam pendeskripsian mineral ini setiap mineral memiliki perbedaan dan sifat – sifat dari mineral itu sendiri, baik dari segi kekerasan maupun dari hal yang lainya, mineral logam biasanya memiliki kilap seperti logam dan biasanya memiliki ketahanan “meliable” atau bisa ditempa, sedangkan mineral yang memiliki kilap kaca biasanya memiliki pecahan “konkoidal” yang memiliki belahan sempurna dan memiliki ketahanan sektil.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengematan praktikum deskripsi mineral, dapat disimpulkan bahwa mineralografi ini mempelajari tentang mineral, jenis mineral, karakteristik mineral maupun cara pendeskripsian mineral secara warna, rumus kimia, kilap, kekerasan, berat jenis dari suatu mineral tersebut yang dideskripsikan, mineral itu sendiri adalah suatu senyawa anorganik yang terbentuk secara alamiah di alam secara berkelanjutan serta memiliki bentuk kristal yang jelas dan struktur yang jelas juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar