Senin, 17 Oktober 2011

ANALISIS KASUS PERUSAHAAN TAMBANG DIBIDANG VENTILASI DI NEGARA INDONESIA (PT. FREEPORT INDONESIA )


1. Definisi Ventilasi Ventilasi Tambang adalah suatu kegiatan yang memasukan udara bersih dari atas permukaan secara paksa guna memenuhi kebutuhan udara di bawah tanah untuk menunjang proses produksi, juga sebagai pengatur sirkulasi udara dibawah tanah. Mengencerkan dan menyingkirkan berbagai macam gas, terutama metan, yang muncul didalam tambang bawah tanah. Menyediakan udara segar yang diperlukan untuk pernapasan pekerja. Menyediakan udara yang diperlukan untuk mengendalikan peningkatan temperatur tambang bawah tanah akibat panas bumi, panas oksidasi dan lain-lain. 


Saluran Ventilasi Bagian utama dari suatu ventilasi tambang adalah kipas / fan peniup angin kedalam tanah, ada dua system fan, yakni sitem hembus dan system tarik. Tidak berbeda dengan perumpamaan kita meniup lilin, sitem hembus adalah kita meniupkan angin / udara kedalam lubang tambang kita, sedangkan system tarik adalah dimana kita menarik udara dalam tanah keluar seperti kita menghirup udara / menyedok udara dari dalam tambang ke luar tambang. Foto 2 Main Fan Ventilasi Main fan ini berfungsi untuk menyalurkan udara – udara dari luar menuju bagian terowongan bawah tanah diantaranya : 



• Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah. 



• Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih. 



• Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih. 



Keseluruh bagian tambang bawah tanah itu harus benar – benar di suplai udara yang cukup, selain untuk mempermudah para pekerja untuk bernafas, ventilasi tambang juga berguna untuk menghilangkan unwanted gases / udara – udara yang tidak berbahaya baik yang sifatnya explosive ( mudah meledak ) maupun toxic ( beracun ) diantaranya gas gas yang diinginkan adalah 

: • O2 ( Oxygen )

• N2 ( Nitrogen )

Sedangkan yang tidak diinginkan adalah :

• CH4 ( Methane )

• CO2 ( Carbondioxide ) •

CO ( Carbonmonoxide) •

H2S ( Hydrogen Supphide )

• NOx

Ada beberapa Istilah dalam dunia Ventilasi tambang diantaranya

• Firedamp artinya jika didalam tambang terdapat campuran CH4

• Chooke damp artinya jika didalam tambang terdapat campuran CO2

• White damp artinya jika didalam tambang terdapat campuran CO

• Black damp artinya jika didalam tambang terjadi campuran antara CO2 dan N2

• After damp artinya jika didalam tambang terdapat campuran antara CO, CO2 dan N2

Metan terdapat di semua lapisan batubara, terbentuk bersamaan dengan pembentukan batubara itu sendiri. Di tambang batubara bawah tanah, udara yang mengandung 5-15% metan dan sekurangnya 12.1% oksigen akan meledak jika terkena percikan api. Selain gas yang berbahaya, ventilasi tambang juga betujuan untuk mengurangi debu yang dihasilkan dalam proses penambangan bawah tanah, diantanya adalah debu silikat yakni debu yang mengandung unsure silikat yang tinggi yang berbahaya bagi kesehatan Silika antara lain terkandung di batu granit, batu pasir, sebagian batubara dan bijih logam. Dalam jangka lama, seorang yang terpapar debu silika dapat menderita silicosis. Silicosis merupakan penyakit yang ditandai dengan napas pendek, demam, dan cyanosis. 

Fan yang ada di PTFI ada 5 buah yang masing masing memiliki kekuatan sembur angin 1.000 hp Fan ini berjenis centrifugal, dimana arah angin yang dihisap tegak lurus dari arah angin yang dikeluarkan. Ventilasi Underground PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan pemantauan kualitas ventilasi seperti gas berbahaya, kandungan debu dan partikel berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. PTFI memiliki satu laboratorium Ventilasi yang berlokasi di OB2 Mill MP74 pada tahun 2005. melakukan pengambilan sekitar 30 - 40 sample debu per bulan atau 360 – 480 sample per tahun, diambil di area di tambang bawah tanah. Selain Udara, debu di PTFI juga dikontrol untuk mencegah debu silikat yang terhirup para karyawan PTFI mengetahui kadar silika pada suatu area kerja. Jika ditemukan kadar diatas ambang batas, tindakan perbaikan harus dilakukan. Selain itu karyawan PTFI dilengkapi dengan APD ( Alat Pelindung diri ) yang sangat lengkap guna menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerja di PTFI 




DAFTAR PUSTAKA 

• http://syafrilhernendi.com/2009/04/10/gas-metan-si-gampang-meledak/
• http://syafrilhernendi.com/2009/03/16/tambang-bawah-tanah/
• http://syafrilhernendi.com/2009/05/09/debu-silika-si-biang-silicosis/
• http://mataratu.blogspot.com/2010/06/ventilasi-tambang-bawah-tanah.html
• http://miningforce.blogspot.com/2010/09/main-fan-kipas-utama-bagian-penting-di.html
• http://www.ptfi.com/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20110620
• http://www.ptfi.com/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20080612
• http://www.ptfi.com/news/ebk/gen_ebk.asp?ed=20071105

Tidak ada komentar:

Posting Komentar